Jumat, 13 April 2012

Beruntunglah Ummat Islam Yang Dianggap Sebagai Penyembah Kuburan



Oleh: Mahmud  ‘Awy’  Al Banjari
ziarah kuburan Nabi Saw....Sebenarnya tulisan ini pernah saya tulis juga di group-group Facebook, tapi Saya sudah tidak bisa menemukan lagi, jadi biar saya ulang…. Semoga bermanfaat bagi para penuntut Ilmu khususnya dan kaum muslimin pada umumnya.
Akhirnya saya dapat juga dalil shohih tentang ziarah kubur dan mengambil berkah di kuburansekaligus meminta hajat di kuburan, tentunya memintanya hanya kepada Allah Swt. Mudah-mudahan wahabi yang ngatain muslimin yang hobby ziarah kubur sebagai kuburiyyun, mereka mau tobat, amin.
Saya menemukan dalam kitab Tarikh Bagdad halaman 445 jilid 1, pengarangnya adalah Imam Abu Bakar Ahmad bin Ali bin Tsabit Albagdadi. Beliau dikenal dengan Khatib Bagdad, seorang hafizh, bahkan kata ulama bagdad tidak ada lagi yang lebih hafizh di negri Bagdad setelah wafat Imam Daruqutni selain khatib bagdadi.
Ini riwayat nya:
أخبرني أبو إسحاق إبراهيم بن عمر البرمكي قال حدثنا أبو الفضل عبيد الله بن عبد الرحمن بن محمد الزهري قال سمعت أبي يقول : قبر معروف الكرخي مجرب لقضاء الحوائج ويقال : إنه من قرأ عنده مائة مرة قل هو الله أحد وسأل الله ما يريد قضى الله له حاجته
Khatib bagdad telah mengatakan riwayat ini shohih, setelah saya teliti ternyata memang shohih.
Simak penjelasan keshohihan riwayat ini yang akan saya bahas tuntas berikut ini.
Rawi 1 :
أبو إسحاق إبراهيم بن عمر البرمكي
Abu ishaq ibrahim bin umar albarmaki.
Dalam Siyar A’lam Nubala, Imam Zahabi mengatakan: “Beliau ini adalah seorang imam, mufti, musnid dunia, ahli faraidh, zuhud, dan sholeh.”
Dengan semua sifat di atas, maka dapat disimpulkan semua riwayat beliau dapat dipercaya 1 jt persen.
Rawi 2:
أبو الفضل عبيد الله بن عبد الرحمن بن محمد الزهري
Abul Fadhl Ubaidullah bin Abdurrahman bin Muhammad Azzuhri,
Imam hadist daru qutni mengatakan bahwa beliau adalah seorang tsiqoh, dipercaya, dan bnyak punya karangan.
Dalam Siyar A’lam Nubala Imam Zahabi mengatakan: “Beliau seorang tsiqoh, musnid, ahli ibadah, beliau adalah cucu Abdurrahman bin Auf.
Jadi dari keterangan d iatas, riwayat dari beliau dapat dpercaya 1 jt persen.
Rawi 3:
عبد الرحمن بن محمد بن عبيد الله بن سعد بن إبراهيم بن سعد بن إبراهيم بن عبد الرحمن بن عوف الصحابي
Ayah beliau yaitu abdurrahman bin muhammad.
Imam Khatib Bagdad mengatakan: “Beliau tsiqoh dalam riwayat hadist.”
Dan riwayat beliau dapat dterima jg 1 jt persen.
أخبرني أبو إسحاق إبراهيم بن عمر البرمكي
ImamKhatib Bagdad mengatakan telah mengkhabarkan kepada kami seorang yang sholeh Abu Ishaq Ibrahim bin Umar Albarmaki.
قال حدثنا أبو الفضل عبيد الله بن عبد الرحمن بن محمد الزهري
Abu Ishaq mengatakan telah mengkhabarkan kepada kami Abulfadhli Ubaidullah bin Abdurrahman bin Muhammad Azzuhri
قال سمعت أبي
Beliau mengatakan aku mendengar ayahku Abdurrahman bin Muhammad Azzuhri
يقول : قبر معروف الكرخي مجرب لقضاء الحوائج
Beliau selalu (fi’il mudhari lil istimror) mengatakan : bermula kuburan wali besar Ma’ruf al Karkhi, sangat mujarrab untuk menunaikan segala hajat.
ويقال : إنه من قرأ عنده مائة مرة قل هو الله أحد وسأل الله ما يريد قضى الله له حاجته
Dan dikatakan orang: “Sesungguhnya ( hal wasyan ) siapa pun yang membaca (fi’il syarat) di sisi kuburan Ma’ruf Al Karkhi surah al Ikhlas 100x, beserta (waw ma’iyyah) ia meminta kepada Allah apa saja yang ia kehendaki, (jawab syarat ) maka PASTI ALLAH KABULKAN HAJAT nya.
Dari sini dalil disuruhnya kita menziarahi kuburan para wali jika ada hajat dunia atau akhirat.
Kemudian dalam riwayat di atas, nama Ma’ruf Al karkhi tidak menjadi qaid, dan tidak terhenti fahaman cuma sampai pada beliau saja, tapi menziarahi kubur semua para wali-wali Allah dan minta berkah dan hajat di kuburan itu sama saja, akan dikabulkan Allah juga hajatnya.
Adapun hadist shohih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
حدثنا عبد الله بن مسلمة عن مالك عن ابن شهاب عن سعيد بن مسيب عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : قاتل الله اليهود اتخذوا قبور أنبيائهم مساجد
Rasul bersabda: “Mudah-mudahan Allah membunuh, melaknat Kaum Yahudi, yang mereka menjadikan kuburan para nabi mereka itu TEMPAT TEMPAT SUJUD.  MASAJID itu jama’ dari isim makan MASJID; MASJIDUN MASJIDAANI MASAAJIDU.
Adapun jika kita tidak menjadikan kuburan itu tempat sujud atau arah sujud, atau sujud dengan tidak ada niat menujukan ke kuburan itu, maka lepaslah dari laknat Allah seperti Allah melaknat Yahudi di atas.
Kuburan para Wali dan para Nabi adalah tempat yang diberkahi oleh Allah Swt,  kita disuruh sekedar ziarah dan mengambil berkah di sana.
Adapun Wahabi yang  menuduh muslimin penziarah kuburan para Wali dan Nabi sebagai penyembah kuburan  kita katakan:  سبحانك هذا بهتان عظيم , ini adalah tuduhan yang dusta dan menyebabkan dosa besar, kita berlepas diri dari kepongahan mereka.

Karena sampai sekarang tidak ada dari golongan Ahlussunnah Waljamaah ( Aswaja ) yang sujud di mukanya ada kuburan atau pun sholat di hadapannya ada kuburan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar