Rabu, 25 April 2012

AS-SAWADU AL- A’DZAM Adalah Para Ulama Ahlussunnah Wal Jamaah



As-Sawadul A’dzom adalah para Ulama yang sangat agung dan mulia, mereka adalah para Ulama Ummat Islam Mayoritas pengikut 4 Imam Madzhab Mu’tabaroh.Berikut ini adalah penjelasan tentang As Sawadu Al A’dzom, semoga bermanfaat untuk memperluas cakrawala pengetahuan anda di tengan gonjang-ganjing perpecahan Ummat Islam. Ingat pesan Nabi kita, jika terjadi perpecahan Ummat Islam ikutilah As Sawad Al A’dzom yaitu para Ulama yang diikuti oleh Mayoritas Ummat islam di seluruh dunia…..


AS-SAWAD AL-A’DZAM (السواد الأعظم): ULAMA AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH PANUTAN UMAT ISLAM SEDUNIA

oleh KH Thobary Syadzily
=================================================================
Di dalam kitab “Ar-Risalah Ahlussunnah wal Jama’ah” karya Hadratusy Syeikh Hasyim, pendiri pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur dan sekaligus pendiri organisasi Nahdhatul Ulama (NU), halaman 14-15 menerangkan sebagai berikut:
Artinya:
=====
Apabila engkau mengetahui yang telah disebutkan di atas, maka yang benar adalah pendapat orang-orang salaf yang berpegang teguh pada garis-garis yang telah dijalani oleh ulama-ulama salaf shaleh. Karena, sesungguhnya, mereka adalah “As-Sawad Al-A’dzam” (golongan ulama yang agung). Mereka selalu berkesesuaian (sepakat) dengan ulama Haramain (ulama Mekkah dan Madinah) yang mulia dan ulama Al-Azhar yang menjadi panutan umat, teladan dan pengikut kebenaran. Selain itu, masih banyak ulama-ulama lain yang tidak bisa terhitung jumlahnya. Mereka tersebar di seluruh penjuru dunia, sebagaimana tidak bisa menghitung jumlahnya bintang di langit. Rasulullah SAW bersabda:

ان الله لا يجمع أمتي على ضلالة , و يد الله على الجماعة , من شد شد الى النار , رواه الترمذي , زاد ابن ماجه : فاذا وقع الاختلاف , فعليك بالسواد الأعظم , مع الحق و أهله , و فى الجامع الصغير , ان الله قد أحار أمتي أن تجتمع على ضلالة

ARTINYA:
======
“Sesungguhnya Allah tidak akan menyesatkan umatku secara keseluruhan. Kekuasaan Allah berada pada Jama’ah (kelompok). Barangsiapa yang keluar (berpisah dari jama’ah), maka ia akan terjerumus ke dalam api neraka. Imam Ibnu Majah menambahkan: “Jika terjadi perbedaan (di antara kalian), maka hendaklah kalian berpegang tegung pada “As-Sawad Al-Adhzam” (ulama yang agung), beserta yang benar (hak) dan yang ahlinya. Dan dalam kitab “Al-Jami’us Shagir” diterangkan bahwa Allah telah menyelamatkan umatku dari kesesatan yang dilakukan secara sepakat oleh jama’ah”.
Mayoritas ulama yang agung tersebut adalah para ulama pengikut madzhab yang empat, termasuk Imam Bukhari (ahli hadits) adalah pengikut madzhab Syafi’i. Ia mempelajarinya dari Imam Humaidi, Za’faroni, dan Karabisi. Begitupula, Imam Khuzaimah, dan Imam Nasa’i. Imam Junaidi adalah pengikut Imam Ats-Tsauri. Imam Syubuli adalah pengikut madzhab Maliki. Mengikuti madzhab yang jelas hakekatnya adalah memperkokoh, lebih mendekatkan kepada pengetahuan, dan lebih mendorong kepada kebenaran, serta lebih mudah mendapatkannya. Melalui jalan inilah dalam rangka melaksanakan sikap dan perilaku para ulama salaf shaleh serta para guru terdahulu. Semoga Allah meridoi mereka !
Khususnya kami mengajak kepada saudara-saudara kami muslim yang awam, agar mereka benar-benar bertaqwa kepada Allah SWT, dan tidak mati kecuali dalam keadaan muslim, juga agar mendamaikan permusuhan, melakukan silaturrahmi, menjaga hubungan baik dengan tetangga, kerabat dan teman, dan mengetahui hak-hak kedua orangtua, menyayangi orang-orang lemah dan rakyat kecil,menjauhkan perilaku saling angkuh dan saling bermusuhan, memutuskan silaturrahmi, iri hati, memecah belah dan berbeda-beda dalam agama. Kami menghimbau agar mereka selalu bersaudara, saling tolong menolong dalam kebaikan, berpegang teguh pada hukum Allah, bersatu, mengikuti Al-Qur’an dan Al-Hadits, serta selalu mengikuti perilaku para ulama, seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik bin Anas, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad bin Hanbal. Semoga Allah meridhoi mereka !
Mayoritas umat Islam sepakat bahwa keluar dari madzhab adalah sesuatu yang terlarang. Umat Islam hendaknya berpaling (menentang) kepada jama’ah (organisasi) yang berbeda dengan para ulama salaf shaleh. Rasulullah SAW bersabda:

و انا امركم بخمس امر نى الله بهن : السمع و الطاعة و الجهاد و الهجرة و الجماعة , فان من فارق الجماعة قيد شبر فقد خلع ربقة الاسلام عن عنقه , و قال عمر بن الخطاب رضي الله عنه : عليكم بالجماعة , و اياكم و الفرقة , فان الشيطان مع الواحد , و هو مع الاثنين أحد , من أراد بحبوحة الجنة فليلزم الجماعة

ARTINYA:
======
“Aku perintahkan kepada kalian lima perkara sebagaimana Allah perintahkan kepadaku, yaitu: mendengar,mentaati, berjihad, hijrah, dan tetap berada dalam jama’ah (organisasi). Sesungguhnya, orang yang melepaskan diri dari jama’ah sejengkal saja, maka ia telah melepaskan tali Islam dari lehernya”. Dan Umar bin Al-Khattob berkata: ” Tetaplah kalian berada dalam jama’ah ! Dan janganlah kalian berpecah belah ! Karena, setan selalu berada pada orang yang sendirian, dan setan akan lari bilamana dua orang sepakat / bersama. Barangsiapa ingin hidup enak di dalam surga, maka hendaklah selalu berada dalam jama’ah !”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar